Kesadaran Pakai Kondom di Lokalisasi Masih Rendah

Bandarlampung: Kesadaran untuk menggunakan kondom oleh para pria hidung belang dan wanita PSK masih tergolong rendah di lokalisasi di Bandarlampung. Maka perlu ada upaya keras dan terus-menerus untuk mencegah penyebaran HIV AIDS.

“Seharusnya sosialisasi tersebut harus didukung oleh mucikari sebagai pemegang kekuasaan penuh di lokalisasi,” kata salah satu penghuni lokalisasi yang juga aktivis penanggulangan HIV, Seila (32), di Bandarlampung, akhir pekan lalu.

Mucikari memiliki pengaruh besar dalam upaya sosialisasi kebijakan wajib mengenakan kondom bagi segala aktivitas di lokalisasi, karena masih banyak tamu yang enggan menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seks.

“WPS (Wanita Pekerja Seks) tidak dapat berbuat apa-apa kalau konsumen enggan memakai kondom, jadi harus ada tekanan dari mucikari kepada tamu,” ujar Seila.

Enam wanita PSK di lokalisasi Panjang dinyatakan positif terinfeksi HIV/AIDS.

“Itu merupakan hasil tes pada tanggal 3 Mei 2011 lalu, yang dilakukan secara sukarela oleh 20 penghuni,” kata ketua Organisasi Pekerja Seks Indonesia (OPSI) Provinsi Lampung, yang menjadi mitra KPAI dalam penanganan penyebaran HIV di lokalisasi, Maya.

Rata-rata tiap malam, seorang wanita PSK melayani 4-5 tamu yang semuanya tak mau menggunakan kondom.

Di lokalisasi yang ada di Bandarlampung, seperti Pantai Harapan dan Pemandangan yang dihuni sedikitnya 300-an wanita PSK sudah dilakukan sosialisasi penggunaan kondom dan tes HIV. Bahkan sepanjang 2011 ini, telah duakali digelar tes HIV.

Tes pertama Februari lalu diadakan tes HIV door to door. Dari 140-an PSK, ditemukan lima orang positif HIV. Sedangkan pada tes kedua bulan Mei, ditemukan seorang positif HIV.

Data KPA Bandarlampung menunjukkan, sejak 2005 hingga Maret 2011, terdapat 214 kasus pengidap HIV/AIDS.

Tinggalkan komentar